Tulisan

“ RUMAH VISIONER ” : Komunitas Sosial sekitaran Kampus IPB Dramaga

            Rumah Visioner adalah salah satu komunitas yang bergerak dibidang sosial pendidikan. Komunitas ini berfokus pada anak-anak...

Selasa, 27 September 2016

Kan Ku Jadikan Kamu Bintang

Tgl : 30 Agustus 2016

Aku pikir, perbedaan kasta itu hanya ada di dalam sinetron tak masuk akal.
Aku kira, derajat seseorang itu hanya berlaku didalam drama-drama korea yang digilai oleh remaja saat ini.
Seperti aku, yang tak pernah percaya tentang perbedaan status di dunia nyata.
Yang aku lihat kita semua sama. Hidup dengan makanan yang sama. Bersujud dengan Tuhan yang sama.
Aku selalu berpikir bahwa semua orang di dunia ini sama.

Disana yang bergelimang harta akan sujud pada-Nya. Disana yang berkecukupan akan bersujud pada-Nya. Dan disana yang kekurangan juga bersujud pada-Nya.

Tapi ternyata aku salah. Pikiranku memang benar, tapi aku salah diperkara lain. Mereka tetap sujud di jalan yang sama. Tapi pikiran mereka berbeda dengan pikiran mereka yang lain.

Kamu tahu aku hanya anak dari tukang penjual gorengan di pinggir sekolah. Aku juga tahu kamu anak dari salah satu presdir di perusahaan terbesar di negara ini. Tapi tak ada perbedaan kita saat kita duduk didalam kelas untuk menerima pelajaran. Aku melihatmu dekat. Tidak ada perbedaan yang memisahkan kita begitu juga teman-temanku yang lain.

Kemudian ku melihatmu masuk ke rumah-Nya dengan wajah bersih karena wudhu. Kamu juga tahu aku mengenakan jilbab putih yang panjang menutup seluruh bagian auratku. Aku tahu kita bersujud di jalan yang sama, Tuhan kita pun sama. Kamu pun tahu itu.

Aku berpikir lagi, lagi, lagi. Apakah kita punya perbedaan ?

Semakin ku melihatmu, aku merasa semakin ingin aku menyentuhmu.

Kamu tersenyum dengan ramah saat menoleh kearahku.

Apakah kita punya perbedaan ?

Aku semakin ingin menyentuhmu.

Kamu menyapaku, saat kita berpapasan dijalan.

Apakah kita punya perbedaan ?

Aku semakin ingin memelukmu.
.
.
.
.
Apakah kita punya perbedaan ?
.
.
.
.
Aku menyukaimu.






Sialnya kasta itu ada.
Sialnya derajat seseorang harus ada.
Sialnya status itu berlaku.


Bajumu selalu bersih dan wangi.
Rambutmu selalu rapi.
Jam tangan dan sepatumu bagus.
Dan mobil mewah yang setiap hari selalu dicuci mengkilap.

Apa lagi yang kurang darimu. Jelaslah tampak untukku perbedaan yang nyata. Orang lain pun tahu.

Ketika itu ibumu datang dengan mobil yang ukurannya seperti rumah petakku.
Kamu saat itu berbicara didepanku sambil memberikan senyuman ramah nan indahmu.
Saat itu juga aku terlalu jauh menikmati perasaan bahagiaku menatapmu. Tak ada pertanyaan aneh itu lagi. Tidak ada. Semua kuanggap lenyap ketika kamu berdiri dihadapanku saat itu.

Lalu ibumu datang melambaikan tangannya yang bersih dan cantik. Saat itu kamu tersenyum lebar menyambutnya. Kemudian kamu kembali mengenalkan aku pada ibumu.

Aku tersenyum ramah. Ku ingin memberikan senyuman terbaikku untuk wanita luar biasa yang telah melahirkan seseorang yang membuat hatiku hangat. Aku ingin memberikan yang terbaik untuknya.

Namun, kurasa saat itu aku telah melakukan kesalahan besar.

Baju yang kugunakan sudah lusuh.
Rambutku basah karena keringat dari menggoreng bakwan tadi pagi.
Sepatuku kotor karena belum kucuci seminggu ini.
Dan lagi, aku tidak punya uang membeli parfum baru.

Aku telah membuat kesalahan besar. Aku telah membuat ibunya marah. Aku rasa aku telah terlalu jauh bertindak. Aku rasa aku..lupa dengan siapa diriku dan siapa dirinya. Aku salah.

Aku melihat ibunya yang berjalan penuh keanggunan. Melewatiku dengan wajah aneh serasa aku ini hewan kotor. Aku bisa mencium wangi tubuhnya yang mengalahkan bau bekas gorengan dibajuku. Hahaha, aku tertawa geli pada diriku sendiri. Ini parfumku, kenapa aku baru menyadarinya.

Ku lihat dia yang beralih menatap ke arahku lagi. Aku tersenyum kaku.

Ibunya menariknya pergi dari tempatku. Ya, ini bukan tempatnya harus berada, ini adalah tempat dimana aku berada.

Apa yang aku lakukan? Masih tersenyum kaku padanya. Aku benar-benar kehilangan pikiranku. Aku tersenyum padanya untuk menunjukkan bahwa aku tidak apa-apa. Ya, benar. Aku tidak apa-apa. Aku... benar-benar tidak apa-apa, karena begitulah sebenarnya aku.

Bukankah aku terlalu egois karena aku ingin dekat denganmu?
Bukankah terlalu egois karena ingin menyentuhmu?
Bahkan aku terlalu egois karena ingin memelukmu?
Aku sangat-sangat egois karena beranggapan kita sama.

Kamu bagaikan bintang yang jauh diatas sana. Aku hanya bisa melihatmu dari sini. Bersinar terang begitu indahnya. Aku tidak bisa menggapaimu. Aku hanya bisa melihatmu dari sini. Tempat yang tidak bisa kamu lihat dari atas sana. Yang tidak pernah berkilau sedikitpun, karena aku tidak memiliki kemampuan itu. Itulah aku.

Lalu aku akan bertanya lagi,
Apakah kita punya perbedaan ?

Kali ini jawabannya adalah,
Ya. Perbadaan yang begitu jauh.

Oleh sebab itu, ijinkan aku  mengagumimu. Aku tidak akan mengharapkan lebih. Akan ku jadikan kamu bintangku, yang selalu bisa aku lihat dan akan selalu indah disana.

Aku menyukai, bintangku, sampai kapan pun itu.




  

Jumat, 26 Agustus 2016

Tentang Senyum

Penulis : Panji Ramdana
Buku : Menuju Baik itu Baik


Pernahkah hatimu bertanya-tanya tentang apakah dia pernah tersenyum untukmu atau tidak ? Dan kemudian kamu mengandaikan, andai ia tahu jika dalam setiap harinya bahwa kamu tidak pernah tak tersenyum untuknya. Jika pun ia tersenyum untukkmu, apakah ia selalu memberitahumu jika ia tersenyum ? apakah ada alat yang seperti notifikasi pada jejaring sosial, yang ketika ia membaca pesan kita, kita tahu. Yang ketika ia tersenyum dengan memberikan tanda senyum pada status kita, kita tahu? adakah alat seperti itu? Alat yang dapat memberikan pesan untuk kita, jika pada malam ini, tepatnya pukul delapan malam ia memikirkanmu dan tersenyum untukmu? Aku yakin tidak ada, kecuali nanti, ketika dia telah menjadi milikmu dengan seutuhnya.

Bukankah sebuah kecukupan jika kita bisa melihat senyum seseorang yang kita sukai? Dari balik senyumnya kita bisa mengetahui bagaimana begitu baik hati orang tersebut. Dan pernahkah dengan tanpa sadar kita ikut tersenyum jika melihatnya tersenyum? tidak ada yang menyuruh bukan? Tidak ada pula yang memerintah, melainkan itu adalah kehendak hati kecilmu. jangan kau tahan, jangan pula merasa malu jika senyummu kalah indah dengan senyumnya. Karena apa? Karena dengan atau tanpa sadar, pun ada seseorang yang lain yang dengan baiknya menjadikanmu sebagai alasannya untuk tersenyum. Kamu tersenyum untuknya, dan di sebelahmu ada seseorang yang tersenyum karenamu.

Jika perhatian tidak dapat kuberikan secara langsung, jika perasaan tak dapat kutunjukkan dengan setiap detiknya. Ketahuilah, akan ada satu jalan untukku agar selalu bisa menunjukannya, dengan sepenuh hati, dengan impian-impian tentang kebahagiaanmu. Dalam lima waktu tak lelah ku ikut sertakan selalu namamu di dalamnya. Semoga segala impianmu dapat terwujud, karena impianmu adalah impianku, dan semoga ada aku di dalam impianmu itu, aku selalu mendoakannya.

Kamis, 10 Maret 2016

Lirik Ost Cinta Pertamaku

Hai hai haii, Sahabat Munjii.... ^^
Hari ini Tina ingin mengungkapkan isi hati Tina. Tapi Tina terlalu malu jika harus berbicara. Biarkan lewat lirik yang menjadi ungkapan hati Tina. Walaupun Tina nyanyinya gak beda jauh kayak suara klakson tapi setidaknya Tina bisa menyampaikan persaan Tina lewat lagu ini. Bagi yang tau ritme lagu ini mungkin akan mengerti perasaan Tina (Wuuuiiih ngarep dimengerti) Cuus laah, yok nyanyi bareng Tinaa..

CINTA PERTAMA
Cristella Nathania

Apa benar yang kurasa
Ada getar tak bernada 
Dia dekat, Aku takut
Dia jauh, Aku rindu
Jawab aku, ku bertanya
Apa benar ini cinta, cinta..

Apa benar kalau cinta 
Jantungku berdetak kencang
Panas dingin didekatnya
Siang malam memikirkan 
Lama-lama bisa gila 
Apa benar ini cinta, cinta...

Jika benar jatuh cinta 
Ku tak berfikir logika
Kadang sedih kadang senang
Bagai timbangan tak pasti
Oh Tuhan tolong diriku
Inikah rasanya cinta,
Cinta pertama... 


TENTANG KAMU
Vebby Palwinta

Seperti pelangi..
Seperti mentari...
Seperti dirimu..

Yang selalu ku tunggu..
Dan selalu ku rindu..
Sampai akhir waktu..

Dirimu kan selalu..
Kisahmu kan selalu...

Dan bintang dengarkan aku,
Terangi aku, Saat bertemu..
Tak mudah untuk kau jauh..
Lamunkan aku, Akan dirimu..

Seperti senyummu..
Seperti mimpiku..
Seperti yang lugu...

Kan datang selalu..
Cerita kisahmu..
Sampai akhir waktu..

Bintang dengarkan aku..
Terangi aku, Saat bertemu..
Tak mudah untuk kau jauh..
Lamunkan aku akan dirimu...

STATUS KEPANITIAAN DENGAN DASAR HUBUNGAN KEKELUARGAAN

Siapa mereka? Entahlah. yang aku tahu, Allah telah menuliskan takdirku untuk bertemu dengan mereka.
Aku yakin, aku ada disini juga atas kehendak-Nya.Aku bertemu mereka, aku mengenal mereka, juga atas kehendak-Nya.
Mengapa aku yang dipilih saat begitu banyak orang memiliki ilmu dan agama yang lebih kuat dariku? Aku selalu berpikir bahwa Allah sengaja memilihku agar aku bisa belajar dari mereka, bisa mengikuti jejak mereka atau bahkan menjadi cermin bagaimana imanku dengan iman mereka. Bayangan tidak akan pernah bisa menyentuh objeknya. Bayangan hanyalah maya yang terus berada dibaliknya. Karena itulah, aku tidak ingin menjadi bayangan dan hanya bisa melihat saja. Tapi aku juga ingin keluar dari bayangan dan bisa menyentuh mereka. Aku merasa seperti tidak ada artinya saat bersama mereka. Hanya bisa melihat dan mendengarkan semua yang mereka katakan. Mereka hanya butuh kehadiranku. Oleh sebab itu aku ada. Aku ngin berbaur tapi rasanya terlalu jauh. Aku ingin bersuara tapi rasanya suaraku begitu kecil. Diam-diam aku mengagumi mereka. Diam-diam pula aku begitu salut dengan mereka. Bagaimana sifat mereka, bagaimana cara berpikir mereka. Aku terus mengamati mereka.
Ketika tersebut namaku, kadang aku masih tak sadar bahwa aku adalah bagian dari mereka. Aku selalu merasa terlalu jauh dan berbeda.
Dan ketika tugas itu diberikan kepadaku, aku masih tak percaya diri bisa melakukannya seperti mereka. Bisakah aku memegang amanah ini? Kurasa tugas itu tidak terlalu berat. Aku hanya bisa melakukannya dan aku ingin melakukan yang terbaik.
Hingga harinya pun tiba, hingga acaranya pun berlangsung, dan hingga acara itu selesai. Aku tidak akan pernah luput melihat setiap pergerakan mereka. Bukan hanya satu kali acara, melainkan lima hari di tiga minggu yang berbeda. Dan disetiap hari memiliki konsep yang berbeda-beda pula. Lihatlah bagaimana cara kerja mereka. Beberapa kali aku mendengar teriakan hati mereka, isi pikiran mereka, tingkah kelelahan mereka. Tapi lihatlah, mereka tidak pernah menunjukannya kepada para tamunya. Lihatlah hasil yang mereka dapat. Hampir sempurna..
Ketika hampir semua bantuan tenaga SDM tertarik dengan urusan yang lain, mereka tidak ingin merasa kurang. disitu Allah mengirim hamba-Nya yang jauh lebih kuat dan mengerti apa yang mereka butuhan. Allah telah gerakan hati orang-orang yang lebih untuk membantu mereka.
Ketika segala biaya yang dikeluarkan untuk semua keperluan, masing-masing dari mereka rela menyisihkan uang mereka. Tidak peeduli diakhir nanti akan dikembalikan atau tidak. Mereka tidak putus asa. Namun, Allah seakan senang dengan niat dan perilaku mereka. Sebab itulah, Allah gantikan uang mereka lebih dari cukup. Bahkan melebihi yang seharusnya mereka dapat. Dan disitu Allah kembali menguji mereka dengan uang yang yang melimpah itu. Lihatlah langkah mereka, Sungguh satu hal lagi yang membuatku kagum. Uang itu, mereka infakkan kepada yayasan yatim yang lebih membutuhkan. Niat itu semata-mata juga karena Allah. MasyaAllah... 
Dan ketika tidak bisa memberikan ilmu yang sesuai yang seperti mereka susun dan rencakan. Hampir terlihat putus asa di wajah mereka. Tapi apa yang terjadi ketika semuanya Allah yang berkehendak? Ternyata Allah telah memiliki rencana lain. Allah telah menyiapkan yang lebih baik. Saat itu aku ingat bahwa bukankah rencana Allah selalu lebih baik dari rencana yang dibuat hamba-Nya? Sungguh aku takjub akan kebesaran-Nya. Dari semua hal itu aku kembali berpikir ke awal. Sungguh sangat awal ketika kepanitiaan ini terbentuk, tujuan acara ini, dan output yang akan dihasilkan. Aku mengingat semuanya.
Panitia terbentuk karena Allah telah pilihkan. Tujuan acara ini semata-mata untuk berdakwah mengajak ke jalan-Nya.dan semata-mata karena Allah , agama ini akan di perjuangkan. Ini adalah sebuah acara tentang islam. ini adalah acara untuk menggerakan keder-kader baru untuk terus membela islam. Itulah sebabnya bagaimana semangat panitia untuk menyukseskan acara yang mulia ini? Bukan untuk mereka tapi untuk Islam.
Tahukah kamu bagaimana kerja mereka selama ini? Mereka selalu mengingatnya karena Allah. Mereka selalu meniatkannya karena Allah. Mereka selalu menyebutkan nama-Nya disetiap gerak langkah kaki mereka. Beristigfar 1000x, bertasmid dan berdzikir. membacakan surat Al Waqiah setiap hari, dan tak pernah lupa untuk bershalawat kepada Nabi saw disela-sela waktu mereka. 
Kemudian lihatlah keajaiban yang terjadi. Ilmu yang luar biasa bermanfaaat. memberikan kepribadian muslim yang seharusnya. Biaya yang terus bertambah dan menjadi surplus lebih dari yang diperkirakan. Hingga menuntun untuk dapat berbagi kepda yaayasan yatim. Dan satu hal lagi yang telah mereka dapatkan, yaitu tentang kebersamaan dan kekeluargaan.
Bukankah awalnya kita tidak saling kenal? Bagaimana mereka bisa terus percaya. Bukankah begitu banyak kekesalan yang mereka rasakan terhadap yang lain? Bagaimana bisa mereka mengatakan tidak apa-apa. Harusnya mereka marah, Tapi bagaimana bisa mereka tidak menanggapi itu dan masih tetap terus berlangkulan. Sering itu menggangguku. Tapi itulah salah satu hal yang juga membuatku semakin mengagumi mereka.
Niat mereka hanya karena Allah, oleh sebab itu mereka akan selalu percaya bahwa mereka juga tidak akan mampu untuk berjalan seorang diri tanpa berpegangan tangan. Saat itu aku juga belajar tentang kepercayaan dan kesetiaan.
Ucapan terima kasihku tidak akan pernah cukup untuk mengungkapkan semuanya. Terima kasih atas kepercayaannya padaku. Terima kasih karena mau menganggapku bagian dari kepanitiaan ini. Sungguh aku masih tidak percaya bisa bertemu dengan mereka semua. Dan sungguh betapa senangnya aku ketika namaku bersanding dengan nama mereka disini. Mereka semua adalah orang-orang yang begitu hebat. Selalu memberiku panutan dan semangat yang baru untuk bisa mengikuti jalan mereka. Sungguh aku mengagumi mereka hingga akhir. Dan sungguh aku begitu bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya yang telah mempertemukanku dengan mereka, dan bisa belajar banyak dari merka. Aku tidak akan pernah berhenti. Alhamdulillah, terimakasih Allah..
Kali ini acara telah benar-benar selesai. Amanah di kepanitian telah habis dan berhenti. Namun mengapa aku melihat hal yang lain? Sebuah hubungan yang dimana tidak ada beban amanah dan tingkatan. Aku hanya melihat sebuah keluarga yang mungkin telah terbentuk sejak awal. Mungkin telat aku merasakannya. Namun itulah yang baru aku rasakan kini. Aku merasa tidak perlu memutuskannya. Biarkan kita semua tetap bersatu atas nama kepanitiaan namun dalam hubungan kekeluargaan. . Karena seperti itulah aku selalu merasa bisa terus belajar dari mereka semua, dan dengan begitu aku bisa bersama mereka. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih, dan tetap terus semangat berdakwah dan berjuang  menyeru nama-Nya di setiap langkah kalian. Dan berdoalah kita agar bisa dipertemukan lagi dalam urusan yang lain. mungkin didunia, ataupun disurga-Nya kelak. Amiin..
Semangatlah Para Penggerak Kincir Angin. SPECTRUM 2015
"Kami Adalah Kincir Angin Penggerak Peradaban Dakwah. Allahu Akbar !!"

Kamis, 07 Januari 2016

Mimpi

Terkadang mimpi itu indah. Bahkan sangat indah hingga membuat orang ingin tuk tetap terlelap. Mimpi yang indah membuatnya tidak ingin tuk membuka matanya dan kembali hidup. Karena nyatanya kehidupan tidak bisa bebaskannya bermimpi. Tapi apalah dayamu, kawan. Jadilah seorang yang kuat dan berani menaklukan duniamu. Jangan hanya bersembunyi dibalik mimpi yang tidak pernah jelas. Lihatlah. Karena inilah dunia. Lihatlah karena inilah hidup. Lihatlah karena dengan kembuka matamu kamu akan berhasil membawa mimpi itu keluar kedalam dunia nyata.. -



Semangat UAS !!