Hallo Munjii !!
Salam senyum dari Bogor yang selalu hujan di sore hingga malam hari !!
Kali ini aku mau bercerita tentang kisah baru dalam hidupku. Hahaha
terdengar lebay? Emang. Hahaha
Kemarin tepatnya seminggu
yang lalu dua dari target di kuliah ku terwujud. Yup, ikut lomba, sekaligus pergi keluar kota. Alhamdulillah !
meskipun aku belum diberi kesempatan untuk memegang piala maupun hadiah, tapi
sudah sangat senang sebab targetku selama dua tahun ini yang akhirnya terwujud.
Alhamdulillah Tina diberi kesempatan untuk bertanding
sekaligus belajar dari orang-orang hebat dari seluruh universitas Indonesia. Sesuatu
yang tidak dapat Tina rasakan di ruang perkuliahan.
Dimana lombanya? Apa lombanya? Kemarin Tina diberi kesempatan mengikuti lomba di Medan. Lomba tentang karya tulis nasional bertema
memajukan Indonesia di berbagai bidang seperti pendidikan, teknologi,
pertanian. Tentu saja Tina mengikutinya dengan dua teman Tina, duo Adis
namanya. Yaitu Adis Ratu dan Adisti Kusuma. Hahaha.
Memang perjuangan untuk bisa pergi ke tanah orang batak ini
memang ga semudah yang dikira. Banyak yang perlu dipersiapkan terlebih untuk
lomba ini. Tapi yah kita juga sudah memikirkan konsekuensinya bakal seperti ini
jadinya kita akan tetap jalani saja. hahaha.
Singkat cerita aja nih, kami pergi ke bandara hari Kamis(12/10) yang seharusnya pukul 11 pagi kita otw dari Dramaga, harus telat karena
pembuatan produk yang makan waktu kami sampai akhirnya kami berangkat pukul 1
siang. Dan macetnya jalan membuat perjalanan yang harusnya bisa mencapai
bandara dengan waktu kurang dari dua jam, malah hampir menunjukan waktu 3 jam
perjalanan. Ada banyak kekocakan yang terjadi selama di bandara, sesuatu yang membuat
sedikit terhibur. Dan ternyata delay pesawat pun benar-benar sesuai dugaanku. Lebih
dari dua jam di bandara dengan hal bodoh yang terus saja kami lakukan utntuk
menghibur diri. Yah, benar-benar ingin menghibur diri. Sepertinya ini memang
kesempatan untuk kita melupakan tumpukan tugas kuliah yang udah mirip gunung
Fuji, Jepang.
Oke, skip. Kami sampai di Medan pukul 19.30 wib. Di jemput
oleh LO dan diantar menggunakan mobil pribadi karena ketelatan waktu kedatangan
kami yang seharusnya. Sampai ditempat penginapan, kami di berikan makan malam
dan langsung dipersilahkan untuk beristirahat. Seperti dugaanku ! Mereka para
finalis sangat luar biasa! Sampai pukul 2 dini hari pun mereka masih semangat
mempersiapkan presentasi mereka besok dengan sebaik mungkin. Aku akui saat itu
aku sudah merasa kalah.
Hari 1 pun dimulai kami dibawa ke sebuah aula kampus. Seperti
yang dijadwalkan hari ini adalah hari dimana para finalis mempresentasikan
hasil karya tulis mereka. Kami kebagian urutan ke 4 tapi bergeser karena
beberapa hal. Penampilan pertama, kedua dan seterusnya membuatku terkagum. Mereka
hebat. Aku akui itu dalam hatiku. Tapi aku juga tidak pernah mau pesimis, karena
tujuanku ke sana adalah untuk menang. Aku hanya perlu semangat dan berikan yang
terbaik yang bisa aku lakukan. Waktu untuk kami pun tiba. Sesuatu yang tidak pernah
terbayangkan olehku bagaimana rasanya berdiri menjadi pusat perhatian dari
orang-orang ber-almamater berbeda. Aku cukup senang, dan aku menikmati
kegugupanku di atas panggung presentasi. Hahaha, skali lagi memang lebay.
Waktu pun terlewat, aku sedikit kecewa dengan presentasi
kami sebelumnya, tidak seperti yang aku harapkan. Tapi aku juga tidak bisa atau
ingin menyalahkan, karena kita adalah tim, dan kita telah melakukannya
bersama-sama dengan sebaik mungkin. Ini bisa menjadi pelajaran yang paling
menyadarkan untuk kami bertiga. Aku bersyukur. Sesi presentasi ini pun
berakhir, semua peserta digiring berfoto bersama. Siapa yang sangka, saat itu
kami tiba-tiba menjadi akrab seperti kawan lama yang baru kembali bertemu. Semuanya
heboh, semuanya berbaur, seakan kita semua disana tidak sedang bertanding. Apa kamu
bisa membayangkannya?
Kami kemudian dibawa ke tempat expo dari kegiatan. Disana aku
juga sempat mencicipi kopi arabika yang asam bercampur pahit. Kopi murni yang
digiling dan tanpa gula. Rasa yang cukup membekas dimulut hingga saat ini. *lebay
lagi. Okke, kembali ke penginapan, mungkin karena kelelahan,
akhirnya agenda malam itu di tiadakan. Aku juga hanya menghabiskan waktu
dikamar untuk menyelesaikan tugas yang lain. Haha *sok sibuk.
Hari kedua pun
tiba. Kami dibawa ke ruang aula yang lebih besar. Disana diadakan acara seminar
nasional bertema “Aquaponic”. Tapi di awal acara kami diminta untuk
mempersiapkan diri karena kita akan diperkenalkan sebagai delegasi dari kampus
masing-masing. Mungkin kamu juga tidak
akan bisa membayangkan bagaimana perasaannya saat itu. Saat ketika nama
kampusmu di panggil dan kamu berjalan diiringin musik, pandangan seluruh
peserta seminar yang hadir, tepuk tangan yang meriah, dan juga yang wajib ada,
kamera ! *walaupun Cuma kamera hp.
Sesuatu yang membuatku sedikit bergetar ketika kami semua
berdiri diatas panggung yang luas, berbaris dan berfoto dengan rektor dan
gubernur dari Sumatera Utara, tak lepas pula tatapan dari seluruh peserta yang
sudah hampir memenuhi ruangan. Perasaan senang, bahagia, dan kagum yang luar
biasa.
Acara kemudian berlangsung dengan lancar. Materi yang
menarik, membuka wawasan, dan membawa satu pemikiran yang luar biasa mengenai aquaponic.
Diakhir acara sebelum break dhuhur, inilah saat yang paling menegangkan untuk
para finalis LKTIN. Dimana saat inilah pengumuman untuk mengetahui siapa yang paling
terbaik dari yang terbaik. Bukannya pesimis, tapi aku hanya mengatakan dalam
diriku untuk selalu tenang dan mengatakan tidak apa-apa. Karena dari sini aku dapat belajar banyak
hal, dari mereka semua, dan aku tidak risaukan lagi tentang siapa juaranya.
Yang perlu diingat lagi bahwa kami semua yang ada disini adalah juaranya. *eaa
Waktu ishoma pun berlalu, kami kembali ke ruangan untuk
mengikuti workshop dengan tema yang masih sama. Menarik. Sesuatu yang wajib
untuk di ketahui setiap orang yang menyukai tanaman. Sampai-sampai aku pun
bermimpi mendesain rumahku sendiri nantinya dengan aquaponic didalamnya. Sesuatu
yang didesain sederhana, tapi nyaman. Karena aku suka tumbuhan, dan aku suka
dengan ikan.
Seperti hari sebelumnya, acara ditutup dengan agenda foto
bersama. Kali ini tidak jauh berbeda dengan kondisi yang kemarin. Hanya saja
kali ini diikuti perkenalan dan gelak tawa masing-masing. bertukar almamater atau bergaya dengan piala orang. Tidak Cuma finalis,
begitu juga dengan tim panitia yang ikut memeriahkan agenda foto yang amburawut
ini. Hahaha.
Kami kembali ke penginapan pukul 18.30 wib. Setelah selesai
bebersih dan makan, kami mengikuti agenda yang disusun oleh panitia. Walau pun
saat itu kondisiku sedang sakit perut kambuh dan mata yang kurang dari lima
watt, tetap aku paksakan ikut hadir disana. Karena aku tau, ini adalah
kesempatan, dan kesempatan tidak kembali bila terlewatkan. Kesempatan untuk
mengenal mereka semua lebih jauh, bercanda, dan bermain. Sungguh kami
melewatkan malam yang dingin karena hujan dengan kehangatan dari kebersamaan. Setelah
sesi game berakhir kami di minta untuk membuat ide masih dengan tema
pembangunan Indonesia, bedanya kami hanya perlu menciptakan ide yang sebaik
mungkin untuk bisa direalisasikan, entah oleh siapa itu nantinya. Waktu berlalu
begitu cepat. Kini menunjukan pukul 1 dini hari. Kegiatan pun selesai, tapi
untuk sesi keakraban tidak. Itu berlaku untuk mereka yang masih kuat menahan
ngantuk dan dinginnya angin malam. Kalau aku lebih memilih tidur demi
kesehatanku. Hahaha *alasan.
Hari 3 pun dimulai. Seperti biasa kami di beri sarapan
bubur, bedanya kami makan dengan duduk melingkar bersama seluruh finalis
(ngariung). Disini aku bisa melihat wajah-wajah mereka lebih jelas. Aku mulai
bisa mengenali mereka sedikit lebih cepat dari biasanya hahaha. Agenda hari ini
adalah yang paling kami tunggu-tunggu!
Yup, citytour. Kami diajak melihat Museum Perkebunan dimana isinya
adalah bahan-bahan pertanian yang TIN bangeeet ! lalu kemudian berpindah ke
Masjid Raya Kolam Deli, dimana arsitekturnya sangat indah dan megah, tidak lupa
jajanan rujak yang luar biasa menyegarkan. Juga salah satu istana yang masih
kokoh berdiri hingga saat ini, yaitu Istana Maimun. Siapa sangka anak sultannya
saat ini masih berumur 18 tahun dan berkuliah di Undip dengan jurusan
lingkungan ! *salah fokus, mohon abaikan.
Tapi memang tidak ada pertemuan yang tidak disertai
perpisahan. Kami pun satu persatu tim mulai pamit kembali ke kota
universitasnya masing-masing. Sedih memang. Siapa yang tidak berpikir bahwa
ajang LKTIN ini memberikan kesan kekeluargaan yang mendalam dengan waktu 3
hari. Tapi aku yakin, Allah yang membuat kita bisa bertemu dan berbincang akrab
satu sama lain seperti ini karena Dia punya rencana. Rencana bagaimana langkah
kita selanjutnya. Langkah yang akan kita ambil sendiri. Yah, bagaimana kita
sendiri yang menentukannya.
Aku, sangat senang bisa berkenalan dengan kalian semua
! mahasiswa-i hebat dari universitas yang berbeda. Memiliki ciri dan sifat yang
berbeda. Jurusan dan fakultas yang berbeda pula. Aku senang. Tidak, aku
bahagia. Sesuatu yang sangat berkesan, pengalaman yang luar biasa, kesempatan
yang tidak terbayangkan. Aku hanya sulit menyampaikan dalam kalimat. See you on
top, guyss !
Kalian tidak akan terlupakan. Begitu juga dengan
pengalamannya, kotanya, juga rujak medannya. Hahaha. Cerita yang luar biasa
dari teman-teman, perjuangan pergi hingga pulang kembali ke daerah masing-masing
yang tidak bisa aku sampaikan disini. Percayalah kalian akan mendapat hikmah
dibalik semuanya. Amin. Salam.
[Bogor, 20 Oktober 2017]