Tulisan

“ RUMAH VISIONER ” : Komunitas Sosial sekitaran Kampus IPB Dramaga

            Rumah Visioner adalah salah satu komunitas yang bergerak dibidang sosial pendidikan. Komunitas ini berfokus pada anak-anak...

Senin, 15 Juni 2015

Dia, mereka (I), & mereka (II)

Seseorang berkata padaku,

"Mencari musuh itu mudah, tapi mencari teman sejati itu sungguh sulit !"

Awalnya aku tidak pernah membayangkannya. Seseorang yang aku kenal, dia selalu menemaniku kapan pun dan kemana pun. Selama itu kita bersama, dan aku mulai percaya padanya.

Namun, sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan terjadi. Kita bukan lagi seperti permen karet yang saling menempel. Tapi kita adalah magnet yang berbeda kutub dan saling menjauh satu sama yang lain.

Mungkin selama beberapa waktu aku butuhkan untuk memaafkan semuanya. Tapi sepertinya aku trauma.

Kemudian, aku hanya mengikuti alur. Aku tersenyum saat teman-temanku tersenyum. Aku bercerita saat teman-temanku bercerita. Tapi tetaplah, rasa takut itu selalu ada saat aku mulai merasa dekat dengan mereka. Mereka berdua tidak menolak, mereka malah terus berusaha meyakinkanku.

Mereka tau tentang masalahku, tapi mereka tetap diam dan terus mengoceh tentang kepribadian mereka masing-masing. Aku bertanya, apakah mereka tidak pernah merasa takut dengan keterbukaan mereka? Tapi aku terhenyak dengan jawaban mereka.

"Sahabat itu, ketika kamu meresa nyaman bersama mereka. Bisa menerima semuanya tentang mereka. Meskipun sahabat juga bisa marah, tapi dia tidak pernah bisa membenci."

Aku mengingatnya, untuk pertama kalinya setelah traumaku, aku kembali tersenyum. Senyum tulus untuk sahabatku. Dihadapan mereka. Bersama dengan mereka. Mereka membantuku keluar dari rasa takutku. Aku melupakan masalahku, aku melupakan tentang kisahku. Dan aku yakin telah memaafkan dia. Dia yang memberiku trauma itu, aku bisa melupakan semua kesalahannya.

Waktu yang berlalu membuat kita terpisah. Aku kembali mengenal orang-orang yang baru dengan lingkungan yang baru. Aku sedikit takut, apakah aku bisa bertemu dengan orang yang seperti mereka berdua yang mau menerimaku apa adanya? Entahlah. Dan waktu memang tidak pernah berhenti mengajariku. Aku pada akhirnya mengenal mereka.

Ragu. Tidak yakin aku bisa mengenal mereka semua dengan pasti. Dan aku yakin waktu jugalah yang akan melakukan itu padaku.

Siapa mereka? Tidak sengaja kita berkumpul dalam satu waktu tak terduga. Mereka bilang kita semua sama. Dan kita ditakdirkan untuk bertemu dan berkumpul. Jujur saja kawan, aku mulai takut dan aku ragu.

Satu per satu aku bisa melihat pribadi mereka. Merajuk saat ada kecemburuan. Marah ketika ada yang disembunyikan. Dan tertawa ketika melihat kekonyolan masing-masing perbuatan mereka. Aku tersenyum, aku kembali menemukan senyumku dari ketakutanku. Dari mereka.

Tik tik tik. Kembali waktu yang memisahkan aku dengan mereka. Kali ini perpisahan yang jauh. Bahkan untukku yang harus pergi seorang diri. Ini adalah tugas, ini adalah ujian. Aku perlu meyakinkan akan itu.

Tapi kemudian rasa takut itu kembali hadir. Aku, datang seorang diri ditempat yang asing, di lingkungan orang-orang asing. Aku merasa begitu takut saat ini. Sahabat, bisakah aku bertahan disini?

Aku hanya perlu beradaptasi. Kembali aku mengingat tentang perjalananku. Mereka semua adalah pelajaran bagiku. Aku bisa menemukan seseorang seperti mereka disini. Dan aku yakin, waktulah yang akan mempertemukanku.

Dan seseorang berkata padaku,

"Mencari musuh itu mudah, tapi mencari teman sejati itu sungguh sulit !"

Aku tidak akan pernah lupa ucapan itu. Terima kasih telah memberiku peringatan. Aku percaya Allah tidak akan membiarkanku sendirian. Walaupun bukan sekarang, tapi aku yakin di suatu saat nanti.

Untuk kalian semua, terima kasih telah menemani dan memberi warna. Mohon tetaplah seperti ini dan terus beri aku semangat. Sekali sahabat tetaplah sahabat. Tidak pernah ada kata 'mantan' untuk sahabat.

Satu kata yang belum pernah aku benar-benar mengucapnya,

Maaf.

Pernah aku tidak percaya pada kalian.

Juga kata yang begitu ingin aku ucapkan untuk kalian,

Terima Kasih.

Aku hanya kembali hidup berkat dukungan kalian.

Dan kata yang ingin aku sampaikan saat ini,

Miss u.

Saat aku benar-benar merasa tidak bisa menemukan sosok kalian disini.
:)


To my best best best and the best friend.

S L H, Dhani H, Desta A, Nurhasanah I, Fadhila D A, Rizky S I, Hidayah N, Vita N B, Eda Z B, Whita J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar